Subscribe

geography network feed RSS Feed

Readers

geography network readers

Thursday, August 27, 2009

GLOBAL WARMING


GLOBAL WARMING

Global warming (pemanasan global) adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kenaikan rata-rata suhu bumi yang sudah tidak wajar. Bumi sebenarnya memang mengalami kenaikan suhu, namun kenaikan suhu sekarang ini sudah tidak wajar dan tidak alami.

Kenaikan suhu ini disebabkan oleh aktivitaas manusia yang banyak memakai bahan bakar fosil. Aktivitas ini melepaskan banyak gas berbahaya ke atmosfer yang sering disebut GAS RUMAH KACA (GRK).

Efek dari pemanasan global itu sendiri adalah perubahan cuaca dan iklim di bumi.

A. CUACA DAN IKLIM

Cuaca adalah gejala alam yang terjadi dan berubah dalam waktu singkat, dalam hitungan menit maupun jam. Contoh: cuaca cerah, berawan, mendung, hujan, dsb.

Iklim adalah suatu keadaan rata-rata cuaca di daerah tertentu. Contoh: iklim tropis, subtropis, dsb.

Dua hal tersebut banyak sekali berubah karena terjadinya pemanasan global. Sama seperti suhu bumi, cuaca dan iklim di bumi sebenarnya selalu berubah sejak jutaan tahun yang lalu. Tapi perubahan yang terjadi akhir-akhir ini benar-benar di luar kewajaran. Musim kemarau jadi jauh lebih panjang. Pagi hari sudah seperti jam 12 siang karena suhu yang panas.

B. BUKTI NYATA TERJADINYA GLOBAL WARMING


allamericanpatriots.com

greendeen.blogspot.com

1. Antara tahun 1970-2000 telah terjadi kenaikan suhu rata-rata tahunan antara 0,2-1 derajat Celcius di Indonesia. Ini berdasarkan laporan Panel Antar-Pemerintah untuk Perubahan Cuaca (Intergovernmental Panel on Climate Change/IPPC). Padahal kenaikan suhu satu derajat Celcius saja bisa berakibat 300.000 orang meninggal karena malaria.

2. Gelombang panas yang terjadi tahun 2003 di Eropa telah menewaskan 25.482 jiwa. Gelombang panas merupakan cuaca panas di luar batas normal dalam area tertentu yang dialami selama beberapa hari atau minggu. Saat terjadi heat wave ini, Inggris memiliki suhu 38,5ºC, suhu di Italia antara 38º-40ºC, suhu di Spanyol antara 36º-47ºC, Jerman 40,4ºC, dan Swiss 41,5ºC. Coba bayangkan apabila hal ini terjadi di Indonesia!

PROSES TERJADI GLOBAL WARMING

A. EFEK RUMAH KACA

Proses pemanasan global terjadi dalam proses yang disebut EFEK RUMAH KACA. Istilah rumah kaca pertama kali ditemukan oleh Jean Baptiste Joseph Fourier dari Prancis pada tahun 1824. Efek rumah kaca berarti proses atmosfer memanaskan sebuah planet, bumi adalah planet dalam hal ini.

Bumi menerima pancaran energi dari cahaya matahari. Tapi cahaya ini harus melewati lapisan atmosfer terlebih dahulu. Di atmosfer ada gas yang biasa disebut sebagai GAS RUMAH KACA (GRK), seperti karbon dioksia, metana, dan dinitroksida yang bisa menahan cahaya matahari agar bumi kita tetap hangat. Selain ditangkap oleh GRK di atmosfer, sebanyak 45% dari cahaya yang masuk juga diserap oleh bumi dan 5% dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Cahaya ini dipantulkan lagi dalam bentuk radiasi.

Karena sudah terlalu banyak GRK di atmosfer, maka radiasi ini akan dipantulkan lagi ke bumi. Dan inilah yang membuat bumi kita makin panas dari tahun ke tahun.

B. GAS RUMAH KACA

Beberapa GRK yang paling banyak berperan dalam efek rumah kaca, yaitu:

1. Karbon Dioksida (CO2)

Karbon dioksida adalah GRK yang banyak dihasilkan dalam banyak proses alam dan aktivitas di bumi. Seperti, pembusukan tumbuhan dan sisa pernapasan hewan.

2. Metana (CH4)

Memiliki efek 20 kali lebih kuat dibanding CO2. Tapi untungnya metana lebih sedikit ada di atmosfer. Metana dihasilkan oleh pembusukan oleh bakteri tertentu.

3. Dinitroksida (N2O)

Ternyata N20 lebih jahat 320 kali dibanding CO2. N2O dihasilkan dari pembakaran sampah dan penggunaan bahan bakar fosil (contoh: bensin, solar, batubara). Beruntung, N2O masih sangat sedikit di atmosfer.

PENYEBAB GLOBAL WARMING

Sadar atau tidak, setiap hari kita menyumbangkan sesuatu dalam pemanasan global. Aktivitas-aktivitas berikut yang membuat Gas Rumah Kaca semakin banyak di atmosfer kita. Kira-kira, aktivitas mana saja yang sering kita lakukan?

A. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR FOSIL

Bahan bakar fosil adalah batu bara, gas, dan minyak. Pembakaran bahan bakar ini menambah CO2 di atmosfer. Aktivitas yang berhubungan dengan ini adalah naik kendaraan dan memakai bensin, atau memakai kompor gas. Oh ya, 37% emisi CO2 datang dari sektor listrik. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil menghasilkan 23 trilyun ton emisi CO2 pertahun atau 700 ton perdetik. Kita boleh saja memakai listrik, tapi mulai sekarang usahakanlah untuk menghemat listrik.

impactlab.com

B. PENEBANGAN HUTAN

Semakin banyak pohon yang ditebang, maka makin sedikit pohon yang menyerap CO2.

C. MENIMBUN SAMPAH

Sekilas memang terdengar tidak ‘nyambung’. Tapi menimbun sampah bisa menumpuk sampah organik yang menghasilkan gas metana.

D. PENGGUNAAN FREON DAN AEROSOL

Freon adalah merek dagang untuk gas CHLORO FLUORO CARBON (CFC). Gas ini biasa ditambahkan ke kulkas atau pendingin ruangan untuk menghasilkan suhu dingin.

Aerosol adalah GRK yang dipakai untuk banyak alat penyemprot seperti hair spray atau parfum.

Sekarang sudah ada HIDRO FLUORO CARBON (HFC) yang lebih ramah lingkungan (tapi tetap menyumbang efek rumah kaca) sebagai pengganti freon dan aerosol.

E. PERTANIAN DAN PETERNAKAN

Pupuk yang banyak dipakai petani biasanya mngandung nitrogen dan dalam prosesnya akan berubah menjadi dinitroksida. Selain itu, peternakan sapi juga menyumbang pemanasan global, karena sapi biasa membuang angin dalam bentuk gas metana.

BAHAYA GLOBAL WARMING

A. DAMPAK UTAMA






stltoday.com

dailymail.uk.com


Dampak utama yang kita rasakan dari global warming adalah suhu bumi akan semakin meningkat. Diperkirakan bila saat ini kita tidak melakukan apapun untuk mencegah global warming, maka pada tahun 2100 suhu di bumi akan meningkat 1,5-4,5 derajat Celcius. Padahal kenai

kan suhu satu derajat Celcius saja bisa menaikkan permukaan laut (akibat mencairnya es di kutub) sebanyak 15 cm yang akan menenggelamkan jutaan rumah dan pesisir.

B. DAMPAK LAIN

1. Penguapan akan makin tinggi sehing

ga muncul kekeringan di mana-mana. Kekeringan berarti petani akan lebih susah memanen sawahnya, sehingga bahan pangan semakin langka.

2. Suhu yang panas menyebabkan berbagai penyakit tropis makin mewabah. Dipastikan penyakit malaria dan dema

m berdarah akan menyebar dengan cepat.

3. Suhu air laut yang panas membuat terumbu karang jadi putih dan mati. Ini juga akan membunuh ikan karang yang jadi sumber makanan manusia.

4. Kekeringan dan kebakaran hutan di hu

tan tropis Indonesia akan makin tinggi. Yang berarti akan ada banyak spesies binatang yang terancam punah.

5. Perubahan iklim membuat curah hujan meningkat. Efeknya terjadi hujan deras, banjir, dan badai besar.

6. Setiap 1% bagian yang rusak dari seluruh luas lapisan ozon akan menyebabkan jumlah kasus kanker kulit naik menjadi 3-5%.

7. Lapisan ozon yang rusak sudah tidak bisa menahan sinar ultraviolet lagi. Ini akan menyebabkan meningkatnya risiko kerusakan kornea mata.

8. Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga tipe yaitu UV-A, UV-B, d

an UV-C. Tiga jenis sinar ini bisa merusak lapisan ko

lagen kulit dan menyebabkan penuaan kulit y

ang lebih cepat.

9. Jika kulit kita banyak terkena sinar UV-A secara langsung maka DNA dalam tubuh kita akan rusak dan kekebalan tubuh bisa terganggu.

10. Perubahan iklim membuat asap yang bisa menyebabka

n kematian manusia meningkat sebesar 4,5% mulai dari tahun 1990 sampai 2050.

11. Sebuah penelitian yang telah dibuktikan di Kanada, Eropa dan Australia menyatakan bakteri SALMONELLA yang bisa meracuni makanan akan semakin berkembang di suhu bumi yang lebih panas.

12. . Menurut data dari Environmental Protection Agency Amerika, setiap tahunnya ada 2.000 orang yang meninggal akibat suhu yang terlalu panas.

13. Menurut World Health Organization sekitar 150.000 kematian dan lima juta orang terjangkit penyakit malaria, kekurangan gizi dan di

are setiap tahunnya akibat perubahan iklim.

14. Suhu yang lebih panas bisa meningkatkan kas

us kriminal. Ini sudah terbukti di Amerika. Kasusnya mencakup pembunuhan atau penyerangan terhadap orang lain. Penemuan ini ditulis dalam Jo

urnal of Personality and Social Psychology tahun 1997.

PENCEGAHAN GLOBAL WARMING

“In my view, climate change is the most severe problem that we are facing – more serious even than the threat of terrorism,” begitu kata David A. King, Chief Scientific Advisor pemerintah Inggris di sebuah konferensi internasional (Februari 2004). Menurut penelitian berbagai pakar, apapun yang kita lakukan saat ini, bumi akan tetap menghadapi kenaikan suhu antara 0,2-1 derajat Celcius sampai akhir abad 21. Tapi kita bisa mencegahnya agar jangan sampai menjadi lebih parah. Tim Flannery dalam bukunya yang berjudul We Are The Weather Makers, menyatakan menurut hasil sains, kita disarankan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 70% sampai tahun 2050. Sedikit demi sedikit, gerakan melawan global warming semakin ‘memanas’. WWF Indonesia mengeluarkan program ‘PowerSwitch!’ untuk mengurangi pemakaian listrik. Sebuah situs yang sangat menentang global warming (www.stopglobalwarming.org) sudah memiliki 754.073 suporter dari seluruh dunia. Kita bisa mulai dari sekarang untuk menyembuhkan bumi yang sedang sakit, sedikit demi sedikit. Mulai saja dari diri sendiri. Seperti saran dari Mahatma Gandhi, “Be the change you want to see the world.” Let’s be the change to save the world!

A. CARA MENCEGAH GLOBAL WARMING

1. Matikan alat elektronik yang tidak terpakai. Alat listrik dalam posisi stand by ternyata masih menggunakan listrik, lho. Dengan mengurangi penggunaan energi, kita bisa mengurangi pembuangan karbon dioksida ke udara.

2. Matikan alat elektronik yang tidak terpakai. Alat listrik dalam posisi stand by ternyata masih menggunakan listrik, lho. Dengan mengurangi penggunaan energi, kita bisa mengurangi pembuangan karbon dioksida ke udara.

3. Pakai air bekas mencuci buah dan sayur untuk menyiram tanaman.

4. Gunakan baterai isi ulang (rechargeable batteries).

5. Minimalisir penggunaan alat-alat makan berbahan plastik yang langsung dibuang, supaya sampah tidak bertambah banyak.

6. Pakai kertas bekas untuk mencatat pesan. Seperti yang kita tahu, bahan dasar kertas adalah pohon. Pohon sangat berguna untuk menyerap karbon dioksida dari udara. Dengan menghemat kertas, kita bisa mengurangi penebangan pohon.

7. Print kertas bolak-balik.

8. Sekali-kali coba kirim e-card buat teman sebagai pengganti kartu. Kalau memang pengin kirim kartu, pilih yang terbuat dari bahan recycle.

9. . Untuk mengurangi penggunaan plastik, bawa kantung sendiri.

10. Hindari penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin kalau hanya ingin pergi ke tempat yang tidak begitu jauh. Ayo selamatkan bumi dengan naik sepeda atau berjalan kaki.

Masih banyak cara untuk menyelamatkan bumi, kuncinya adalah kita mau belajar untuk mencintai dan melestarikan lingkungan.

Oleh: Maria Stares Axl Bone (XH/18)

Sumber: Majalah Kawanku (21/2007)

Visitors