Subscribe

geography network feed RSS Feed

Readers

geography network readers

Wednesday, September 9, 2009

Saat Bulan dan Cincin Saturnus Bertabrakan



Ditulis oleh ivie pada 11/15/08 • Kategori Planet, Tata Surya •
Satelit Prometheus perlahan-lahan bertabrakan dengan tepi dalam cincin F Saturnus. Satelit lonjong ini menarik aliran materi dari cincin dan kemudian meninggalkannya di balik kegelapan.

Sekali dalam perjalanan 14,7 jam-nya mengorbit Saturnus, Prometheus (diameter 102 km) akan mencapai titik paling lonjong yang disebut apoapse dan berada jauh dari Saturnus, atau tepatnya berada dekat cincin F. Pada titik ini gravitasi Prometheus cukup kuat untuk membuat aliran materi keluar dari area inti cincin F.

Pada awalnya, materi berukuran debu ditarik menjauh dari cincin hingga tampak membentuk aliran yang menuju orbit Prometheus. Setelah beberapa waktu, aliran ini akan runtuh lebih cepat dan tertinggal jauh di belakang Prometheus karena materi di cincin F mengorbit Saturnus lebih lambat dari satelit tersebut. Aliran tersebut akan tampak lebih panjang dan membentuk terusan gelap.

Pembentukan aliran dan terusan ini terjadi dalam siklus berulang saat Prometheus mencapai apoapse. Setiap kali Prometheus mendekati cincin F ia akan membentuk aliran materi dari cincin F namun dari lokasi yang berbeda. Hal ini terjadi karena perbedaan periode orbit antara cincin dan Prometheus. Cincin F mengorbit Saturnus lebih lambat dari satelit tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan garis bujur 3,2 derajat antara lokasi aliran materi satu dengan lainnya yang ditarik dari cincin saat satelit itu mendekat.

Sumber : NASA
http: //langitselatan.com/2008/11/15/saat-bulan-dan-cincin-saturnus-bertabrakan/

Rangkuman dari artikel di atas

Satelit Prothemeus dan cincin F yang mengitari planet Saturnus perlahan-perlahan bertabrakan satu sama lain. Yang pada mulanya materi tersebut berbentuk debu kemudian ditarik menjauhi cincin sehingga akan tampak membentuk aliran yang menuju orbit Prothomeus. Setelah beberapa lama, aliran tadi akan runtuh secara lebih cepat dan tertinggal jauh di belakang Prothomeus karena materi di cincin F akan mengorbit Saturnus lebih lambat dari satelit itu. Aliran itu akan nampak lebih panjang dan membentuk terusan gelap.

Siklus itu terjadi berulang-ulang saat Prothomeus menggapai apoapse. Karena fenomena itu maka cincin F mengorbit Saturnus lebih lama dibandingkan satelit tersebut dan menyebabkan terjadinya perbedaan garis bujur 3,2 derajat. Penyebabnya adalah perbedaan periode orbit antara cincin dan Prothomeus.


Analisis untuk artikel di atas

Dari ilmu astronomi tentang jagad raya yang saya ketahui maka, analisis yang dapat saya kemukakan tentang artikel tersebut mengenai penyebab fenomena tersebut adalah karena materi tersebut berbentuk debu kemudian ditarik menjauhi cincin sehingga akan tampak membentuk aliran yang menuju orbit Prothomeus. Setelah beberapa lama, aliran tadi akan runtuh secara lebih cepat dan tertinggal jauh di belakang Prothomeus karena materi di cincin F akan mengorbit Saturnus lebih lambat dari satelit itu. Aliran itu akan nampak lebih panjang dan membentuk terusan gelap. Siklus itu terjadi berulang-ulang saat Prothomeus menggapai apoapse.

Fenomena tersebut terjadi pada awalnya materi berukuran debu ditarik menjauh dari cincin hingga tampak membentuk aliran yang menuju orbit Prometheus. Setelah beberapa waktu, aliran ini akan runtuh lebih cepat dan tertinggal jauh di belakang Prometheus karena materi di cincin F mengorbit Saturnus lebih lambat dari satelit tersebut. Aliran tersebut akan tampak lebih panjang dan membentuk terusan gelap. Serta siklus ini terjadi berulang-berulang ketika Prothomeus menggapai apoapse.

Dampak negatif bagi kita adalah jika cincin Saturnus bertabrakan dengan Bulan maka akan terjadi cincin Saturnus akan bertambah menipis dan menghilang. Sehingga kita tiodak bisa melihat cincin Saturnus yang terkenal sekali dengan keindahannya di antara cincin-cincin planet gas yang lainnya.

Sikap saya adalah takut jika akan terjadi sesuatu yang buruk bagi jagad surya dan terutama bagi kaum manusia. Apalagi jika dapat menyebabkan cincin Saturnus dapat menghilang sehinnga tidak dapat melihat cincin Saturnus yang terkenal dengan keindahannya karena dapat memantulkan cahaya matahari.

Solusi saya atas hal tersebut adalah berusaha menghindari hal-hal yang dapat menambah kemungkinan kalau cincin Saturnus akan menghilang. Seperti, para peneliti astronomi jangan membuat percobaan yang aneh-aneh di luar angkasa dan tidak mengganggu siklus tersebut sehingga tidak menambah rumit fenomena ini dan jalan keluar. Karena cincin Saturnus dapat menebal dan menipis tetapi, jika terus-menerus selama siklus itu menabrak bulan, maka besar kemungkinan cincin Saturnus dapat hilang.




Gambar di atas dan di bawah merupakan bukti bahwa cincin Saturnus dapat menebal ataupun menipis sehingga tampak seperti menghilang dan siklus itu terjadi berulang juga.






Komentar


Komentar saya terhadap artikel tersebut bagus dan sangat bermanfaat informasi tetapi,
terlalu sedikit informasi yang disampaikan dalam artikel tersebut.


Nisia Veronica
XG / 24

Visitors